Thursday, October 6, 2016
SI Manajemen
STUDI KASUS - Shopko dan Pamida : Kemenangan Sistem atau Tragedi ?
Pertanyaan Studi Kasus
1. Ujilah sejauh mana peran system informasi yang diterapkan oleh
ShopKo dan Pamida untuk menjalankan bisnis mereka? Seberapa pentingkah
peran system informasi tersebut?
Jawab :
ShopKo menjual pakaian
dengan empat siklus produk dalam setahun, satu produk untuk setiap
musim. Ketika ShopKo menghadapi kompetisi serius dengan perusahaan
seperti Gap yang dalam operasinya memiliki siklus produk yang lebih
sering yaitu 2 sampai 3 minggu selalu ada produk baru. Pada tiap akhir
musim (siklus) ShopKo selalu menghadapi dua masalah yaitu : pertama
mengosongkan gudangnya untuk diisi dengan produk baru, kedua menjual
barang-barang kelebihan di gudang dengan meminimalkan kerugian. Strategi
yang dilakukan ShopKo adalah menurunkan harga, strategi ini ternyata
memakan biaya tinggi sejalan dengan bertambahnya siklus per tahun.
Kemudian ShopKo melakukan perubahan system informasinya untuk membantu
mengoptimalkan perusahaan dalam melakukan penurunan harga sehingga masih
memperoleh keuntungan. ShopKo menerapkan Markdown Optimizer dari
Spotlight Solutions.
Pamida
perusahaan yang juga dibeli oleh ShopKo memiliki strategi mempertahankan
tingginya persediaan barang ketimbang berlomba menurunkan harga, tujuan
strategi Pamida adalah memberikan pelanggan barang-barang yang selalu
tersedia seperti yang diiklankan. Walaupun telah menerapkan strategi
tersebut Pamida tetap kekurangan item produk bahkan banayak produk
favorit tersimpan di gudang padahal di rak-rak took produk tersebut
kosong. Solusi Pamida adalah merampingkan 5 gudang menjadi 3 gudang dan
membuat manajemen inventori menjadi modern. Tetapi perangkat lunak
inventori untuk gudang tersebut tidak diganti/diperbaharui, sehingga
menimbulkan bottleneck yang serius di gudang-gudang Pamida yang
mengakibatkan pendapatan menurun.
Jadi
jelaslah bahwa memperbaharui system informasi sangatlah penting untuk
meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan pendapatan.
2. Kajilah sejauh mana pentingnya proyek pusat konsolidasi Pamida baik
bagi Pamida maupun ShopKo? Apa saja factor-faktor manajemen, organisasi
dan teknologi yang menghalangi pusat distribusi Pamida sehingga tidak
bekerja secara maksimal?
Jawab :
Proyek pusat distribusi
Pamida sangat penting bagi Pamida maupun juga ShopKo, karena proyek
pusat distribusi ini memungkinkan pendistribusian barang terawasi dengan
lebih baik dan teratur. Dengan menutup gudang-gudang kecil Pamida pusat
distribusi ini mempunyai konsep mentransformasi gudang dari pusat
distribusi berciri fasilitas mengalir ( barang-barang datang di gudang
dan segera dikirimkan ke toko-toko ) menjadi berciri distribusi layanan
penuh atau full service ( barang-barang datang disimpan dulu baru
dikirimkan ke toko-toko jika diperlukan )
Faktor-faktor yang menghalangi pusat distribusi sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal adalah :
- manajemen : manajemen tidak mengungkapkan masalah-masalah serius dari pusat distribusi, sumber daya yang menipis, tidak memiliki dana, pengunduran diri CEO Pamida Steve Fishman dan CEO ShopKo William Podany
- organisasi : peleburan PM Place dengan Pamida
- teknologi : system informasi yang digunakan Pamida yang sudah ketinggalan jaman atau kadaluwarsa
3. Apakah ShopKo dan Pamida menggunakan system informasi secara efektif? Mengapa? Seberapa besar nilai yang diberikan oleh system tersebut bagi bisnis mereka?
Jawab :
ShopKo menggunakan
system informasi yang diperbaharui Markdown Optimizer dari Spotlight
Solutions, yaitu system penurunan harga teroptimasi sehingga produk akan
terjual baik dan memperoleh keuntungan banyak pada setiap toko.
Perangkat lunak ini memampukan perusahaan untuk menentukan harga produk
sesuai musimnya, sifat geografis setempat, sifat kesukaan pembeli
setempat, dan tuntutan pada masa lalu, dengan cara menganalisa data
penjualan dan data histories penetapan harga. Perangkat lunak ini
membantu dalam menjual barang-barang sisa sehingga tersedia tempat di
gudang untuk barang-barang baru untuk siklus selanjutnya.
Pamida
meskipun menggunakan strategi mempertahankan tingginya stock barang
yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pelanggan jika ada permintaan
maka tersedia barang yang diminta. Akan tetapi Pamida tidak melakukan
pembaharuan system informasinya yang seperti dikatakan oleh CEO Pamida,
Dan Nicklen bahwa system informasi yang dipakai Pamida tidak fleksibel
lagi untuk menjalankan proses produksi.
Nilai
yang diperoleh ShopKo dengan menerapkan system informasi yang baru
adalah kenaikan 25% dari penjualan barang sisa pada tahun sebelumnya,
pengeluaran gaji karyawan menurun 24%, persentase barang-barang belum
terjual pada akhir siklus telah turun dari 7% menjadi 2%. Salah satu
direktur ShopKo, Paul Burrows menyatakan kenaikan 15% berarti keuntungan
bersih US$ 15 juta.
Sedangkan Pamida 9 bulan pertama menyebabkan ShopKo kehilangan US$ 6,7 juta total pendapatan.
4. Jika anda menjadi CEO dalam posisi seperti ShopKo,
bagaimana anda mengatasi masalah itu? Seandainya anda menjadi CEO dalam
posisi Pamida sewaktu dibeli oleh ShopKo, apakah anda bisa mengenali
masalah itu? Jelaskanlah ! Bagaimana cara anda memecahkan masalah tersebut?
Jawab :
Dalam persaingan
perusahaan yang makin kompetitif yang harus dilakukan adalah
mempertahankan kualitas produk, empat siklus produk dalam setahun sudah
tepat, pembentukan pusat distribusi, memasang iklan pada media,
menggunakan system informasi yang selalu diperbaharui supaya tidak
ketinggalan jaman atau kadaluwarsa, dengan system informasi yang tepat
diharapkan dapat menganalisis kebutuhan pelanggan berdasarkan sifat
geografis dan kultur setempat misalnya.
Jika
pada Pamida pembentukan pusat strategi diperlukan untuk mengurangi
jumlah gudang, gudang-gudang kecil ditiadakan diganti gudang sebagai
pusat distribusi sehingga memudahkan pendistribusian dan mengurangi
biaya, tujuan strategi Pamida menyediakan barang jika pelanggan
memerlukan adalah baik sekali, akan tetapi harus disertai dengan
perubahan system informasi yang tepat supaya tidak ketinggalan jaman.
5. Tantangan-tantangan manajemen apa saja yang dilustrasikan pada studi kasus ini? Jelaskan jawaban anda!
Jawab :
Tantangan manajemen pada ilustrasi studi kasus ShopKo dan
Pamida adalah peranan sistem informasi manajemen dalam mendukung
bisnis. Pada kasus ShopKo pihak manajemen sangat mengerti bahwa melalui
investasi perangkat lunak system informasi akan dapat mengatasi masalah
bisnis yang sedang mereka hadapi. Pada kasus Pamida pembentukan pusat
distribusi yang tidak diikuti pembaharuan system informasi mengakibatkan
kegagalan distribusi yang juga mengakibatkan kegagalan pendapatan.
0 Response to "STUDI KASUS - Shopko dan Pamida : Kemenangan Sistem atau Tragedi ?"
Post a Comment