Monday, September 26, 2016
Materi Pelajaran
Pengertian, Tujuan, Macam-Macam, Proses, Keunggulan serta Kelemahan Metode Inquiry
Pengertian, Tujuan, Macam-Macam,
Proses, Keunggulan serta Kelemahan Metode Inquiry Discovery Learning
Metode mengajar adalah
cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk
menciptakan proses mengajar dan belajar. Melalui metode ini diharapkan tumbuh
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.
Terciptanya interaksi edukatif ini, guru berperan sebagai penggerak dan
pembimbing. Sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing.
Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan
dengan guru. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan
kegiatan belajar siswa. salah satunya adalah Metode Inquiry Discovery Learning.
A. Pengertian Metode Inquiry Discovery Learning
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa metode inquiry discovery learning adalah suatu proses
belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru tidak perlu menjejalkan seluruh
informasi kepada siswa. Guru perlu membimbing suasana belajar siswa sehingga
mencerminkan proses penemuan bagi siswa. Materi yang disajikan bukan berupa
informasi, akan tetapi siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan
informasi dari bahan ajar yang dipelajari. Dengan metode inquiry discovery
learning mendorong siswa untuk mengembangkan potensi intelektualnya. Dengan
menemukan hubungan dan keteraturan dari materi yang sedang dipelajari, siswa
menjadi lebih mudah mengerti struktur materi yang telah dipelajari.
B. Tujuan dan Manfaat Metode Inquiry discovery learning
Tujuan adalah suatu cita-cita yang
akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan akan memberi arah kemana
kegiatan belajar mengajar akan tercapai bila seorang guru bias memilih dan
menerapkan strategi yang tepat. Tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki
keterampilan tertentu, maka strategi atau metode yang digunakan harus sesuai
dengan tujuannya. Seorang guru sebaiknya menggunakan strategi atau metode yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai
alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Seorang guru menggunakan metode
inquiry discovery learning dengan tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan
aktif mencari serta meneliti pemecahan masalah itu sendiri, mencari sumber dan
belajar bersama di dalam kelompok. Diharapkan juga siswa mampu mengemukakan
pendapatnya, berdebat, menyanggah, dan memperhatikan pendapatnya, menumbuhkan
sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan lain sebagainya.
Tujuan pelaksanaan inquiry discovery
learning adalah mengarah pada peningkatan kemampuan baik dalam bentuk kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Hal ini tidak terlepas dari tujuan dan perencanaan
(kurikulum) pengajaran, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai sesuai dengan
pemilihan metode yang dilakukan.
Manfaat diterapkannya metode inquiry
discovery learning sebagai berikut:
- Merupakan suatu cara belajar siswa aktif
- Melalui penemuan sendiri, dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan.
- Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah ditransfer dalam situasi lain.
- Anak belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
- Metode ini akan meningkatkan potensi intelektual siswa. Melalui metode ini siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan hal-hal yang saling berhubungan melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri.
- Jika siswa telah berhasil dalam penemuannya, ia akan memperoleh kepuasan intelektual yang datang dari diri siswa sendiri yang merupakan suatu hadiah intrinsic.
- Belajar bagaimana melakukan penemuan hanya dapat dicapai secara efektif melalui proses melakukan penemuan.
C. Macam-macam Pelaksanaan Metode Inquiry discovery learning
Sund dan Trow Bridge (1973)
mengemukakan tiga macam metode inquiry discovery learning, sebagai berikut:
1.
Inquiry terpimpin (Guide inquiry)
Siswa memperoleh pedoman sesuai
dengan yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa
pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Metode ini digunakan terutama bagi siswa
yang belum berpengalaman belajar dengan metode inquiry discovery learning,
dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan pengarahan yang cukup luas. Tahap
awal pembelajaran, bimbingan lebih banyak diberikan, dan sedikit demi sedikit
dikurangi sesuai dengan pengembangan pengalaman siswa. Pelaksanaannya, sebagian
besar perencanaan dibuat oleh guru.
Siswa tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data
diberikan oleh guru.
2) Inquiry bebas (Free inquiry)
Pada inquiry discovery learning
bebas, siswa melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Siswa harus
dapat mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak
diselidiki. Pelaksanaannya, melibatkan siswa dalam kelompok tertentu. Setiap
anggota kelompok memiliki tugas, misalnya koordinator, pembimbing teknis,
pencatatan data dan mengevaluasi proses.
3) Inquiry bebas yang dimodifikasi (Modified free inquiry)
Pada inquiry discovery learning ini
guru memberikan permasalahan atau problem, selanjutnya siswa diminta untuk
memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur
penelitian.
D. Proses Metode Inquiry discovery learning
Mengingat belajar merupakan proses
bagi siswa dalam membangun pemahaman atau gagasan sendiri, maka kegiatan
pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal
itu secara lancar dan termotivasi. Suasana belajar yang diciptakan guru harus
melibatkan siswa secara aktif: mengamati, bertanya, mempertanyakan,
menjelaskan, dan sebagainya. Situasi seperti itu sangat cocok dengan metode
inquiry discovery learning yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan konsep-konsep
sendiri. Pembelajaran inquiry discovery learning merupakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Pada penelitian ini tahapan pembelajaran yang digunakan mengadaptasi
dari tahapan pembelajaran inquiry discovery learning yang dikemukakan oleh
Eggen & Kauchak (1996). Adapun tahapan pembelajaran inquiry discovery
learning sebagai berikut:
Tabel
Tahap pembelajaran inquiry discovery
learning.
Fase
|
Perilaku Guru
|
Menyajikan pertanyaan
atau masalah
|
Guru membimbing siswa mengidentifikasi
masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam
kelompok.
|
Membuat hipotesis
|
Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru
membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan
dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas pendidikan.
|
Merancang percobaan
|
Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk menentukan langkahlangkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing Siswa mengurutkan
langkah-langkah pemecahan masalah.
|
Melakukan diskusi untuk
memperoleh informasi
|
Guru membimbing siswa
mendapatkan informasi melalui diskusi.
|
Mengumpulkan dan
menganalisis data
|
Guru memberi kesempatan
pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul
|
Membuat kesimpulan
|
Guru membimbing siswa
dalam membuat kesimpulan
|
0 Response to "Pengertian, Tujuan, Macam-Macam, Proses, Keunggulan serta Kelemahan Metode Inquiry"
Post a Comment